Penuh Keterbatasan, Kakek Ini Tetaplah Semangat Hidupi Keluarganya, Ya allah Berikanlah kakek ini Rejeki Yang Melimpah serta Berikanlah dia Tempat Yang Layak ((AMIN)) Yuk di Sharing Agar Banyak Yang mendo'a kan Kakek Ini!!! - Berita Hot Terkini
loading...

Penuh Keterbatasan, Kakek Ini Tetaplah Semangat Hidupi Keluarganya, Ya allah Berikanlah kakek ini Rejeki Yang Melimpah serta Berikanlah dia Tempat Yang Layak ((AMIN)) Yuk di Sharing Agar Banyak Yang mendo'a kan Kakek Ini!!!

Ads


Kakek ini sosok pejuang keluarga yang mempunyai keterbatasan pengelihatan yang masih tetap ingin berupaya untuk menghidupkan keluarga.

Seperti umumnya, saat hari libur tiba kebanyakan orang disibukkan dengan kegiatannya masing-masing, tak kecuali beberapa pedagang di pasar. Waktu hari libur umumnya mereka makin banyak menjual dagangannya. Mendengar kata pasar, lalu yang terpikir secara spontan adalah kesan kotor, sesak, serta pengap kan?

Dibalik kesan kotor, sesak serta pengap itu, langkah pun berhenti saat menyaksikan ke seberang Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Di situ, ada sosok pejuang keluarga yang mempunyai keterbatasan pengelihatan serta telah lansia yang masih tetap ingin berupaya untuk menghidupkan keluarga.
Perjuangan seseorang kakek meskipun tidak mempunyai pandangan sebagai orang yang normal masih tetap ingin berupaya tanpa ada menginginkan pamrih dari orang lain. Dengan jual pisang, ia menginginkan memperoleh untung untuk menghidupi keluarganya.


Mengawali peruntungannya pada pagi hari untuk berjualan pisang, kakek bergegas menuju pasar setiap pagi. Karena ia sudah miliki langganan tetap dalam membeli pisang yang bakal di jual, yakni tetangganya sendiri. Ia cuma butuh menanti pesanan pisangnya ditempat umum, yaitu di seberang pintu masuk Pasar Induk Kramat Jati.

Walau berjualan di seberang pasar, itu tidak jadi masalah baginya asalkan yang didapat dari hasil keringat sendiri serta halal. Satu hal yang paling tidak ia sukai yakni meminta-minta. Walaupun hasil yang didapat dari hasil dagangannya tak seberapa, ia merasa bahagia lantaran dapat menghidupi keluarganya dari hasil yang halal.

Kadang-kadang beberapa konsumen terasa iba dengan keadaannya, namun kakek tidak ingin jadi belas kasihan beberapa orang. Dia senantiasa kembalikan semuanya kelebihan duit yang sesungguhnya sengaja pembeli tambahkan. Terbesit dalam sanubari kita masing-masing, masih tetap ada orang jujur serta mulia didunia ini. Duit lebih seribu rupiah juga tak dia terima (lantaran bukanlah haknya) untuk harga diri serta prinsip yang demikian mulia.

Sejak ia berdagang, yang ia aplikasikan yaitu system yang bersih serta jujur agar dagangan ramai konsumen. Saat bicara masalah kejujuran, ia juga menyampaikan wajib hindari karakter iri serta dengki pada orang lain lantaran karakter itu bisa menghantarkan kita ke jalan yang jelek.
Lelaki seumuran dengannya umumnya sering merasakan penyakit, tetapi ia tampak sehat serta kuat, cuma saja kadang-kadang merasakan rematik. Sehari-hari ia menggunakan waktunya untuk berjualan. Di usianya yang telah tua, ia masih tetap mencari nafkah dengan halal, tak seperti umumnya orang tua yang lain yang memakai peluang di hari tua mereka lewat cara mengemis pura-pura tak lihat maupun cacat yang lain.

Satu hari ia pernah merasakan kerugian. Ia jadi korban penipuan waktu berjualan. Seseorang konsumen mendatanginya dengan beli tiga sisir pisang seharga empat puluh lima ribu rupiah. Dibayar dengan duit sejumlah sepuluh ribu rupiah serta menyampaikan kepadanya itu yaitu duit seratus ribu rupiah. Jadi, ia kembalikan kembaliannya pada penipu itu. Karena memang ia memiliki kekurangan pada pengelihatannya, penipu itu sudah peroleh pisang gratis dan memperoleh duit.

Ada pelajaran bernilai yang dapat dipetik dari cerita itu, yaitu usaha keras si penjual pisang meskipun ada terbatasnya fisik, namun tetaplah berjuang untuk hidup serta keluarganya. “Saya yakin Allah tak pernah tidur, tak perlu menguber atau membalas perbuatan jelek yang dikerjakan orang lain pada kita, cukup mereka saja yang berbuat zalim. Bila kita membalas, apa bedanya kita dengan orang itu? ” tutupnya.

Berupaya keras serta tak putus harapan hadapi kesulitannya. Sementara banyak orang-orang yang lebih sempurna, tak mempunyai keterbatasan, banyak menghabiskan waktu dengan bersantai dan kerap mengeluh apabila menghadapi permasalahan. Mudah-mudahan cerita ini dapat jadi pelajaran supaya kita dapat lebih mensyukuri nikmat serta anugerah yang sudah Tuhan tunjukkan pada kita.

Penulis :

Chairul Fajrin
Politeknik Negeri Jakarta 

sumber : http://citizen6.liputan6.com

Subscribe to receive free email updates: