2015 yaitu th. di mana mimpiku wajib terealisasi, yakni memperoleh kerja. Serta di Lebaran th. ini saya udah disarankan memberi berita gembira pada semua keluarga besar kalau saya telah memperoleh kerja serta bisa hidup mandiri di kota orang.
Saya yaitu siswi lulusan SMK di satu diantara kota di Jawa Timur, waktu dinyatakan lulus dari SMK ini yang terlintas di kepalaku yaitu “Aku harus berhasil! Aku harus memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidangku”. Tetapi waktu inilah permasalahan demi permasalahan mulai nampak.
Awal sesudah pengumuman kelulusan, sekolahku mengadakan perekrutan untuk perusahaan yang bekerja sama dengan sekolahku. Maksudnya yaitu merekrut siswa-siswi yang akan meneruskan bekerja. Tidak henti-hentinya saya memohon pada Allah supaya dilancarkan usahaku mencari pekerjaan. Sehari-hari saya berupaya lengkapi salat 5 waktuku ditambah salat-salat sunnah. Dari salat dhuha tiap-tiap jam 8 pagi saya kerjakan, lantas dilanjut salat hajat tiap-tiap usai salat isya, kemudian salat tajahud. Di tiap-tiap sujud kupanjatkan doa yang sama. Air mataku senantiasa mengalir saat kuingat bapak ibuku disana juga turut cemas jika saya tak memperoleh pekerjaan.
Satu demi satu rekrutmen perusahaan saya ikuti di sekolah. Dengan penuh semangat saya pergi ke sekolah untuk ikuti perekrutan yang diselenggarakan, dari perusahaan yang begitu saya kenal namanya hingga perusahaan yang begitu asing namanya di telingaku. Mungkin saja sekitaran 10 perusahaan yang datang ke sekolah waktu itu, dan semuanya perusahaan itu saya ikuti. Sesudah dua minggu, bahkan juga sebulan saya menanti berita pengumuman di terima kerja, di posisi berikut saya begitu terasa terpuruk, terlebih bahwa seluruh perusahaan yang sudah saya ikuti menampikku.
Dengan begitu kecewa saya mengambil keputusan ikuti SNMPTN serta pendaftaran masuk Politeknik Negeri. Dengan semangat yang tersisa saya kirim berkas berkas ke universitas pilihanku, orangtuaku menyepakati hal semacam itu serta begitu mendukungku. Di sela-sela menanti pengumuman SNMPTN serta Politeknik Negeri saya juga mencari-cari informasi perusahaan yang masih membuka lowongan pekerjaan untuk lulusan SMK. Tidak sedikit juga beberapa info lowongan pekerjaan dari beberapa alumni sekolahku yang menurutku itu begitu menolong. Ada kira-kira lebih dari 10 perusahaan yang saya ikuti lewat pendaftaran on-line itu.
Ketika pengumuman SNMPTN, hatiku begitu berdebar, ketakutan sejak dari pagi di fikiranku semakin jadi membesar. Pada jam 17. 00 saya mulai buka situs SNMPTN serta kuisikan data diriku lantas yang keluar yaitu garis merah yang bermakna saya tak di terima masuk jalur SNMPTN. Begitu kecewanya hati ini lihat pengumuman itu, mungkin saja di bebrapa waktu itu semangatku mulai kendor.
Disuatu pagi, selesai saya menunaikan salat dhuha, teleponku berdering. Kulihat nomornya yaitu nomer Jakarta, lantas kuangkat telephone itu serta nyatanya yaitu panggilan wawancara dari satu perusahaan IT di Jakarta. Esok harinya saya berbarengan 2 rekanku ikuti wawancara melalui skype serta Alhamdulillah satu jam jalan lancar. 3 hari lalu saya memperoleh e-mail yang berisi tdk diterima lantaran posisi yang bakal saya masuki sudah terisi orang lain. Kembali hati ini hancur, sakit sekali rasa-rasanya tidak diterima berulang-kali.
Satu minggu lalu saya memperoleh telephone lagi dari perusahaan lain yang beroperasi di sektor konsultan IT di Jakarta, mereka menginginkan kehadiranku ke kantornya untuk lakukan wawancara serta tes tes kelanjutan. Saya begitu bingung lihat posisiku yang waktu itu masihlah di Jawa Timur serta harus sampai Jakarta 3 hari lagi untuk lakukan wawancara. Spontan saya segera menghubungi nomor dua orangtuaku yang tengah ada diluar kota untuk memohon izin serta memohon duit saku untuk pergi ke Jakarta. Orangtuaku mengiyakan keberangkatanku. Esok harinya saya pergi ke Jakarta dan sampai satu hari kemudian.
Hingga pada hari dimana saya melakukan wawancara serta tes kelanjutan di perusahaan itu, hatiku begitu berdebar mengingat saya senantiasa tidak diterima. Kesempatan ini kutekadkan pergi ke Jakarta dengan harapan bisa di terima di perusahaan ini. 5 jam berlalu cukup tegang menurutku, senantiasa kuucapkan Bismillah setiap saat menjawab masalah soal tes. Pada akhirnya tes selesai pada jam 2 siang, lega kurasakan. Alhamdulillah.
3 hari lalu saya memperoleh telephone dari perusahaan yang kuikuti tes beberapa hari lalu, mereka menyampaikan kabar kalau saya di terima kerja ditempat mereka serta esoknya saya di panggil untuk tanda tangan kontrak. Saat itu juga saya segera sujud sukur serta dengan mata menangis saya begitu senang. Alhamdulillah, Allah miliki jalan yang lebih baik, senantiasa kuyakini hal semacam itu lantaran Allah senantiasa ada dekat kita, Allah tak tidur. Allah senantiasa mendengar doa kita serta saya begitu meyakini Allah bakal mengabulkannya ditempat serta saat yang TEPAT, bukanlah ditempat serta saat yang kita kehendaki.
sumber: vemale.com