Sesudah berlangsung akad nikah, seseorang lelaki dengan cara automatis jadi suami serta wanita jadi istrinya. Kehidupan suami istri dalam rumah tangga diawali ketika itu.Suami sebagai kepala rumah tangga berkewajiban berikan nafkah pada istri serta anaknya.
Satu diantara usaha yang dikerjakan untuk mencari nafkah yaitu bekerja sesuai sama kemampuan yang dipunyai, baik di salah satu perusahaan maupun berwirausaha.Saat yang terbaik untuk mulai bekerja yaitu pada pagi hari. Lantaran ketika itu matahari terbit untuk menyinari dunia, singkirkan udara dingin, membunuh virus-virus penyakit, serta menyemangati kehidupan manusia.
Melakukan aktivitas pada pagi hari menyebabkan rasa optimisme yang tinggi untuk seorang, supaya dia dapat isi hari itu dengan rangkaian aktivitas yang membuahkan serta berguna untuk dianya.Orang yang berbahagia diantara kita yaitu dia yang setiap harinya penuh dengan amal shalih, pendapatan yang halal serta mengulurkan pertolongan pada orang yang memerlukan.
Disamping itu, orang yang celaka diantara kita yaitu dia yang hari ini menyerupai hari tempo hari yang penuh dengan kemalasan, bebrapa aksi dosa, rejeki yang haram serta malas berikan pertolongan.Seseorang lelaki yang berhasil dalam kehidupannya bisa di pastikan di belakangnya ada istri yang berhasil dalam kehidupannya. Yakni wanita yang mempunyai keimanan serta bisa terima kondisi suaminya, rejekinya, pekerjaannya, tempat tinggalnya serta anak-anaknya.
Seseorang istri yang berhasil tentu mempunyai semangat serta keimanan kalau rejeki dari Allah Ta’ala bakal hingga pada keluarganya bila Allah Ta’ala menghendakinya walau manusia berupaya menghalanginya.Demikian sebaliknya, rejeki itu akan tidak mengalir padanya bila Allah Ta’ala menghindarnya, walau manusia berupaya untuk membawakannya.
Istri yang berhasil bakal senantiasa mengingatkan suaminya tiap-tiap pagi dengan beberapa hal yang umum disampaikan oleh wanita-wanita shalihah tempo dahulu pada suaminya.Mereka senantiasa memegang pakaian suaminya sebelumnya pergi bekerja serta berkata,
“Wahai suamiku, takutlah pada Allah Ta’ala dalam soal kami, janganlah berikan makan kami dengan rejeki yang haram, kami kuat menahan panasnya lapar serta dahaga, namun kami tak kuasa menahan panasnya api neraka. ”
Istri shalihah akan tidak membebani suaminya dengan segudang tuntutan, keinginan, keperluan serta perlengkapan rumah tangga yang dianggarkan untuk satu bulan, 1/2 th. maupun satu tahun.
Istri shalihah akan tidak menuntut rejeki besok, lantaran rejeki besok belum datang.
Satu diantara usaha yang dikerjakan untuk mencari nafkah yaitu bekerja sesuai sama kemampuan yang dipunyai, baik di salah satu perusahaan maupun berwirausaha.Saat yang terbaik untuk mulai bekerja yaitu pada pagi hari. Lantaran ketika itu matahari terbit untuk menyinari dunia, singkirkan udara dingin, membunuh virus-virus penyakit, serta menyemangati kehidupan manusia.
Melakukan aktivitas pada pagi hari menyebabkan rasa optimisme yang tinggi untuk seorang, supaya dia dapat isi hari itu dengan rangkaian aktivitas yang membuahkan serta berguna untuk dianya.Orang yang berbahagia diantara kita yaitu dia yang setiap harinya penuh dengan amal shalih, pendapatan yang halal serta mengulurkan pertolongan pada orang yang memerlukan.
Disamping itu, orang yang celaka diantara kita yaitu dia yang hari ini menyerupai hari tempo hari yang penuh dengan kemalasan, bebrapa aksi dosa, rejeki yang haram serta malas berikan pertolongan.Seseorang lelaki yang berhasil dalam kehidupannya bisa di pastikan di belakangnya ada istri yang berhasil dalam kehidupannya. Yakni wanita yang mempunyai keimanan serta bisa terima kondisi suaminya, rejekinya, pekerjaannya, tempat tinggalnya serta anak-anaknya.
Seseorang istri yang berhasil tentu mempunyai semangat serta keimanan kalau rejeki dari Allah Ta’ala bakal hingga pada keluarganya bila Allah Ta’ala menghendakinya walau manusia berupaya menghalanginya.Demikian sebaliknya, rejeki itu akan tidak mengalir padanya bila Allah Ta’ala menghindarnya, walau manusia berupaya untuk membawakannya.
Istri yang berhasil bakal senantiasa mengingatkan suaminya tiap-tiap pagi dengan beberapa hal yang umum disampaikan oleh wanita-wanita shalihah tempo dahulu pada suaminya.Mereka senantiasa memegang pakaian suaminya sebelumnya pergi bekerja serta berkata,
“Wahai suamiku, takutlah pada Allah Ta’ala dalam soal kami, janganlah berikan makan kami dengan rejeki yang haram, kami kuat menahan panasnya lapar serta dahaga, namun kami tak kuasa menahan panasnya api neraka. ”
Istri shalihah akan tidak membebani suaminya dengan segudang tuntutan, keinginan, keperluan serta perlengkapan rumah tangga yang dianggarkan untuk satu bulan, 1/2 th. maupun satu tahun.
Istri shalihah akan tidak menuntut rejeki besok, lantaran rejeki besok belum datang.
Sumber bersamadakwah. com